Tempat Wisata Yang Terletak Didaerah Boyolali Tepatnya di New Selo padat dikunjungi oleh para wisatawan lokal dari luar kota,Terlihat dari plat Mobil yang didominasi dari luar daerah, Mereka menyempatkan menikmati keindahan alam yang terletak di boyolali tepatnya di Kecamatan Selo.
Tidak Hanya mobil yang memadati daerah wisata new selo Kendaraan roda dua pun juga memadai obyjek wisata gardu pandang new selo,
Gardu Pandang Yang Terlelak Dikecamatan Selo kabupaten Boyolali Bisa juga dijadikan ajang reuni bersama sanak keluarga yang sedang kumpul pada waktu lebaran, Karena disana juga ada warung dan tenda-tenda untuk berkumpul dengan sanak keluarga dengan hidangan khas daerah pegunungan yaitu jadah dan serundeng yang terbuat dari parutan kelapa dicampur dengan gula jawa ditambah dengan minuman kopi panas yang mejadi daya tarik tersendiri.
Waktu menginjak malam Dan jalan dilereng gunung merapi masih juga ramai, Meraka ingin menikmati suasana gunung pada waktu malam hari.
Suasana kota Surakarta dan sekitarnya dilihat dari lereng gunung merapi tampak begitu indah.
Malah hari kemenangan bagi umat islam setelah 30 hari menjalankan puasa romadhon, Malam takbir yang sangat indah dirayakan di lereng gunung merapi tepatnyna di daerah irung petruk didaerah selo, Sambil menikmati keindahan suasana pada waktu malam ditemani dengan secangkir kopi panas.
BELAJAR UTAK-ATIK CAMERA DSLR
Minggu, 03 Agustus 2014
Suasana kota Boyolali yang Masaih Padat pada H+3 Setelah Lebaran.
Suasana perempatan tugu jam boyolali pada H+ 3 yang masih ramai dipadati para pemudik, Mereka masih bersilaturahmi kesanak family yang berada disekitar kota boyolali.
Selebaran yang tertempel ditengah jalan yang unik. Itu merupakan bentuk dari kepedulian masyarakat boyolali yang lagi gencar-gencarnya melakukan pembangunan diberbagai sektor,sebagai contoh kantor kabupaten yang dipindah beserta semua kantor dinasnya.
Ruas jalan solo - semarang yang masih padat pada H+3 setelah lebaran.
Arah dari solo ke semarang sudah mulai ramai pada H+3 setelah lebaran, Para pemudik sudah mulai kembali walaupun baru beberapa hari mereka berkumpul dengan sanak saudara mereka sudah mulai kembali untuk menghindari macet didaerah pantura.Terlihat dari foto disamping arah dari solo ke semarang sudah sangat padat.
Sabtu, 19 Juli 2014
Dalam hitungan Menit,Seribu Tumpeng Ludes
Persiapan Pasukan Keraton yang mengamankan acara malam selikuran yang merupakan adat keraton surakarta
Seribu Tumpeng Setelah diarak Mengelilingi Keraton dan Berakhir Di masjid Agung Surakarta
Seribu Tumpeng di doakan dimasjid agung surakarta
Setelah Seribu Tumpeng Didoakan Kemudian Tumpeng dibagikan Kepada Pengunjung yang Berada di Masjid agung Surakarta
Suasan Keraton Surakarta Setelah Acara Malam Selikuran
Acara Malam Selikuran yang menjadi Tradisi Keraton Surakarta Jatuh Pada Tanggal 18-7-2014, Dan juga Untuk Memperingati malam ke dua puluh satu dalam hitungan bulan Ramadan yang biasa disebut malam Lailatul Qadar itu.
Seribu tumpeng diperebutkan oleh abdi dalem Keraton Kasunanan Surakarta dan masyarakat sekitar. Ketua Pengurus Masjid Agung. KRT Tafsir Anom XXIII mengatakan tradisi malam selikuran dengan mengusung seribu tumpeng merujuk pada malam lailatul qodar yang jatuh pada malam ganjil di bulan Ramadan.Makanya kirab dilakukan pada malam selikur sebagai malam ganjil. Dan pada malam lailatul qadar adalah malam seribu pahala. Lalu, jumlah pahala tersebut diibaratkan dengan jumlah seribu tumpeng
Selain itu, pada malam ke dua puluh satu bulan Ramadan atau malam ganjil , Nabi Muhammad SAW juga mendapatkan wahyu di Jabal Nur. Dan ketika turun dari Jabal Nur disambut oleh para sahabat dengan membawa obor selama perjalanan pulang menuju kediaman Sang Nabi.
Setelah melakukan kirab dari keraton hingga masjid, selanjutnya seribu tumpeng tersebut diletakkan di serambi masjid. Lantas, tumpeng tersebut pun dibacakan doa yang diamini oleh para abdi dalem dan warga masyarakat umum.
Tak berselang lama, aba-aba untuk pembagian tumpeng pun diserukan. Lalu, beberapa perwakilan abdi dalem pun membagi-bagikan secara merata kepada peserta maupun jamaah masjid.
Kamis, 03 Juli 2014
Pemburuan Sunset
Memandangi gunung merbabu sambil menunggu sunset yang masih tertutup oleh awan
Sejumlah pendaki gunung merapi sedang menunggu adzan magrib sambil memandangi tanaman tembakau yang luas
Galau karena tidak mendapatkan apa yang diinginkan,karena langit masih tertutup awan tebal
Suasana gunung yang cerah dibagian utara merbabu
Dikarenakan tidak mendapatkan Sunset pemotret bergaya menjadi model foto silued
Suasan malam Desa Selo difoto dari dilereng gunung merapi tampak begitu cerah dan indah.
Rabu, 3Juli 2014 langit dikawasan boyolali tampak begitu cerah dan berharap mendapatkan apa yang diharapkan yaitu matahari tenggelam digunung sindoro sumbing yang kita ambil dari lereng gunung merapi tepatnya di New Selo,jarak antara boyolali kota - sampai Desa Selo sekitar 45menit ditempuh dengan menggunakan sepeda motor.
Setelah sampai ditempat tujuan sambil melihat kearah barat kita dihidangkan dengan segumpulan awal tebal yang menutupi matahari dan seluruh gunung sindoro-sumbing,setelah menunggu sampai beberapasaat awan yang masih menyelimuti gunung sindoro-sumbing masih belum juga hilang dan akhirnya kita ambil foto sendiri alias Selfie.Dan pencarian kita hari ini dinyatakan Gagal......
Sabtu, 28 Juni 2014
Touring komunitas Japstyle Kustom Art
Pesiapan Touring ke Madiun Bersama Grup "Kustom Art"
Istirahat Sejenak Di Tawangmangu Sambil Nunggu Temen Yang Masih Dalam Perjalanan
Mengagumi mesin motor Yamaha XS Original yang bermesin 650cc
Motor hasil kreatifitas pecinta Japstyle dari madiun
Komunitas Japstyle yang bernamakan Kustom Art yang bertempat di daerah Sukoharjo tgl 16-6-2014 mengadakan Touring bersama kemadiun memenuhi undangan dari komonitas Japstyle sehubungan dengan hari jadi komunitas mereka,Kustom Art berangkat dari Sukoharjo sekitar jam 09.00WIB dan rute perjalanan menuju kemadiun melewati tawangmangu karanganyar,melewati Sarangan,Magetan,dan terakhir madiun tempat tujuan akhir Touring.
Setelah sampai ditempat tujuan Kustom Art disembut dengan hangat dan keakrapan yang sangat luar biasa antar sesama pecinta Japstyle,kita diundang Tempat atau Warung yang khusus untuk kumpul-kumpul para pecinta motor Japstyle disana kita bisa melihat kreatifitas motor yang dibentuk menjadi demikian rupa yang sangat artistik dan enak diliat,intinya bagai mana memodifikasi mesin motor yang tua biar tidak keliatan mesin tua...Disana kita bisa bertukar pikiran tentang mesin motor ban bentuk motor supaya menarik untuk diliat.
Setelah istirahat beberapa jam dan selesai ngobrol-ngobrol dengan komunitas Japstyle yang laen tibalah watunya untuk pulang tapi sebelum pulang kita konfoi mutar-mutar kota madiun dan akhirnya kita berpisah dijalan madiun-magetan,,Sampai jumpa dilain hari kawan.....
Kamis, 26 Juni 2014
Bukit cinta yang sangat menawan
Wisatawan lokal yang belum mendapatkan cintanya dipercaya dengan memandang bukit tersebut bisa mendapatkan jodoh,salah satunya wisatawan yang satu ini,dia tidak henti-hentinya memandang bukit cinta tersebut,mungkin dia berharap cepat mendapatkan jodoh..hehehe
Wisatawan lokal juga gak mau ketinggalan mengabadikan keindahan bukit teletabbis
Keindahan bukit Teletabbis yang sangat menawan keindahannya juga menarik minat wisatawan lokal untuk mengabadikannya,mereka tak henti-hentinya mengambil foto dibukit teletabbis tersebut.
Langganan:
Postingan (Atom)